Crocodile Print Pointer
..::Welcome To My Blog::.. Watashi no namae o shōkai Farid Ardiansyah ,Watashi wa karakimashita Smk 1 Islam Blitar...

Selasa, 03 April 2012

Zikir Ma'rifat

Bagaimana cara berdzikir kepada Allah SWT sehingga kita siap untuk bertemu dengan-NYA?
Dzikir adalah sebuah aktivitas yang kaya akan aspek esoteris. Ia adalah bagian laku yang harus ada dalam sebuah perjalanan suluk menempuh jalan ruhani untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Semesta Alam. Dalam prakteknya, berdzikir harus mengikuti aturan-aturan dan adab tertentu sesuai dengan cara yang dituntunkan oleh para guru spiritual sepanjang masa.
Pada kesempatan kali ini, akan dipaparkan adab berzikir dan tata cara zikir dengan harapan agar kita mendapatkan pengetahuan bagaimana berdzikir yang khusyuk agar kita bisa bertemu Allah SWT.
1. Membaca lafaz LA ILAHA ILLA ALLAH. Artinya: Tiada Tuhan selain Allah. Zikir ini disebut zikir NAFI ISBAT. Paling tidak dibaca 100 kali setiap hari terutama dibaca setelah sholat fardhu. Khususnya setelah Maghrib, Isya dan setelah sholat subuh. Lafaz ILLA ALLAH ini disebut Isbat yang artinya pengecualian atas segala sesembahan kecuali hanya Allah SWT.
2. Membaca lafaz ALLAHU. Zikir ini disebut ISMU AL-ASMA, dibaca sebanyak 33 kali sehabis sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya.
3. Membaca lafaz zikir HUWA ALLAH. Zikir inilah yang disebut sebagai zikir GHAIB AL ISMI. Zikir ini dibaca setiap hari sebanyak 33 kali, setelah sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya.
4. Membaca zikir HUWA, HUWA. Zikir ini disebut sebagai zikir GHAIB AL GHAIB. Zikir ini dibaca sebanyak 34 kali setelah sholat fardhu, sehingga jumlahnya (total item 2,3,4) sebanyak 100 kali.
Adapun gerakan dalam melafazkan zikir NAFI ISBAT tersebut haruslah mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Ketika membaca lafaz LA, maka dengan gerakan kepala, lafaz LA tersebut dimulai dari bahu kiri menuju ke bawah ke arah perut, kemudian diputarkan mengelilingi tali pusat lalu diteruskan ke arah atas menuju bahu kanan;
2. Pada waktu berada di bahu kanan itulah lafaz ILAHA diucapan sambil kepalanya dimiringkan ke arah belikat kanannya;
3. Sambil kepala ditekan ke arah hati sanubarinya, lafaz ILA ALLAH diucapkan dengan penekanan pada sudut kiri bawah dada.
TIGA TAHAP BERDZIKIR
Ada tiga tahap adab berdzikir. Pertama, ada lima perkara sebelum berdzikir. Kedua, dua belas perkara pada saat mengerjakan zikir dan ketiga, ada tiga perkara setelah berdzikir.
Lima perkara yang harus dilakukan sebelum berdzikir adalah sebagai berikut:
1. Bertaubat kepada Allah SWT
2. Mandi atau mengambil air wudhu
3. Diam sambil mengkonsentrasikan diri pada zikir dengan mengikhlaskan hati sebelum berdzikir
4. Hatinya meminta tolong kepada para wali-wali Allah
5. Hatinya meminta tolong kepada Nabi Muhammad SAW
Sedangkan dua belas perkara saat berzikir adalah sebagaoi berikut:
1. Duduk bersila di tempat yang suci
2. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha
3. Membuat bau harum di tempat zikir
4. Memakai pakaian yang halal dan pakai wangi-wangian
5. Pilih tempat yang tenang dan sunyi
6. Pejamkan mata
7. Bayangkan wajah wali Allah di antara kedua mata agak maju ke depan
8. Tetap istiqomah baik dalam keadaan ada orang maupun sepi
9. Tulus ikhlas hatinya saat berdzikir
10. Dzikir utama adalah LA ILAHA ILLA ALLAH
11. Berusaha menghadirkan ALLAH SWT dalam setiap mengucapkan dzikir LA ILAHA ILLA ALLAH
12. Meniadakan wujud lain selain Allah.
Sedangkan tiga macam adab lainnya setelah selesai berdzikir adalah:
1. Diam sejenak sesaat setelah usai melakukan dzikir dan tetap diam di tempat
2. Mengatur dan mengembalikan nafas seperti semula
3. Menahan diri untuk minum air
Sangat dianjurkan untuk melakukan pemutihan diri dari semua amalan negatif sebelum menjalankan ritual dzikir. Caranya adalah menjalankan PUASA selama 7 hari. Usai menjalankan puasa baru kemudian menjalankan amalan zikir rutin. Bagi para pejalan spiritual yang ingin lebih mendalami laku suluknya, maka disarankan untuk melakukan dzikir dengan cara:
1. BERTAPA (Uzlah). Ini adalah syarat agar laku suluk kita semakin bagus. Uzlah adalah mengasingkan diri untuk sementara waktu dari keramaian dan dari pergaulan sehari-hari. Ini biasa dilakukan oleh murid-murid tarekat di masa silam. Bila anda berkesempatan untuk uzlah, silahkan pergi ke gunung atau hutan dan carilah sebuah gua. Siapkan bekal makan dan minum yang cukup untuk sekian lama Anda inginkan. Pedoman selesainya uzlah adalah KEMANTAPAN HATI setelah bertemu dengan apa yang dicari. Namun kini, uzlah dianggap terlalu berat sehingga sebagai penggantinya adalah menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan maksiyat dan terlarang syariat.
2. NGAWULO (Mengabdi). Mengabdi pada “sang guru” selama berbulan-bulan atau mungkin juga hingga bertahun-tahun. Dalam konteks sekarang, cukup kita mengabdi kepada instruksi-instruksi yang diyakini benar dan tawadhu’ (merendahkan diri) untuk tidak mengaku dirinya paling benar dibanding diri yang lain.
3. AMAL SHOLDAQOH. Mengadakan amal shodaqoh dan infaq sesuai dengan kemampuan. Ini sebuah bentuk pengorbanan dan kerelaan melepaskan apa yang dimiliki karena sesungguhnya kita hakekatnya tidak memiliki apa-apa. Hanya DIA yang Maha Memiliki.
Dalam keadaan bersih lahir batin dan untuk sementara mengosongkan diri dari pengaruh duniawi itulah kita menghadap Sang Khalik Yang Maha Suci. Saat bersuluk ini, kita diharapkan untuk selalu menjauhi pikiran kotor dan suci dari batin yang penuh prasangka negatif (suudzon) dan menggantinya dengan prasangka baik (husnudzan) kepada Allah dan kita yakin bahwa hanya DIA-lah sebaik-baiknya tempat bergantung. HASBUNA ALLAH WA NI’MAL WAKIL, NI’MAL MAULA WA NI’MA N-NASIR (Cukuplah Allah sebagai tempat bersandar bagi kami dan Dialah tempat memohon pertolongan manusia).
Apa yang akan terjadi bila kita sudah melengkapi laku suluk mulai Dzikir dan Uzlah secara lengkap? Silahkan ditunggu kejadian-kejadian gaib luar biasa yang akan merubah hidup Anda selamanya. Salam

Tunggal Rasa Kawula Gusti

UNSUR PEMBENTUK DIRI MANUSIA
Sajatine Ingsun Dat kang amurba amisesa,
kang kuwasa anitahake sawiji-wiji,
dadi padha sanalika,
sampurna saka ing kodrating-Sun,
ing kono wus kanyatahan Pratandhaning apngaling-Sun,
minangka bubukaning iradating-Sun,
kang dhingin Ingsun anitahake kayu,
aran sajaratul yakin,
tumuwuh ing sajroning ngalam
ngadam-makdum ajali abadi,
nuli cahya aran Nur Muhammad,
nuli kaca aran miratul kayai,
nuli nyawa aran roh ilapi,
nuli dammar aran kandil,
nuli sosotya aran darrah,
nuli dhinding jalal aran kijab,
kang minangka warananing kalarating-Sun

(Sesungguhnya Aku Dzat yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa,
yang berkuasa menciptakan sesuatu, terjadi dalam seketika,
sempurna lantaran kodratku, sebagai pertanda perbuatan-Ku,
merupakan kenyataan kehendak-Ku, Mula-mula Aku menciptakan
hayyu bernama sajaratul yakin, tumbuh dalam alam makdum yang azali abadi, setelah itu cahaya bernama Nur Muhammad, kemudian kaca bernama miratul kayai, selanjutnya nyawa bernama roh idlafi, lampu bernama kandil, lalu permata bernama dharrah, kemudian dinding jalal bernama hijab, yang menjadi penutup kehadirat-Ku.)
Dalam Serat Wirid Hidayat Jati karya Ranggawarsita tersebut, termuat urutan kejadian Dzat dan Sifat dan Af’al (perbuatan) Tuhan. Yang dimaksud dengan AKU atau INGSUN dalam serat itu tidak lain adalah diri Dzat yang Mutlak. AKU sang Diri Sejati itu mulanya “tersembunyi” atau dumunung di Nukat Ghaib. Nukat artinya Wiji sedangkan Ghaib artinya samar. AKU atau INGSUN kemudian berniat menyatakan diri sebagai PENCIPTA SEGALA SESUATU.
“Niat Ingsun….” begitu doa orang Jawa biasa diucapkan adalah meniru apa yang disampaikan Tuhan untuk memulai proses-proses penciptaan. Akhirnya dimulailah ketujuh pangkat penjelmaan Dzat (tujuh martabat) yang disimbolisasikan ke dalam khasanah Jawa dengan Pohon Dunia, Cahaya, Cermin, Wajawa (roh Idhafi), Dian (kandil), permata (dharrah), dinding jalal (penjelmaan insan kamil).
Keberadaan Dzat Tuhan itu ibarat CERMIN YANG AMAT JERNIH atau KACAWIRANGI. Yaitu DIRI yang diliputi kekosongan yang berisi TYAS CIPTA HENING. Cermin itu tidak ada bandingannya, tidak punya rupa, warna, kosong tidak ada apa-apanya. Namun adalah kesalahan bahwa kekosongan Dzat Tuhan adalah TIDAK ADA, sebab CERMIN itu TETAP ADA.
Ki Soedjonoredjo penulis buku Wewadining Rasa mengatakan kesalahan anggapan bahwa TUHAN ITU TIDAK ADA, sebagai berikut: “Mbok menawa ana sawenehing manungso kang kliru ora percaya marang anane kang murbeng alam. Dadi ananing dhirine lan anane kang gumelar gumandhul karang kabeh, kaanggep gumandul marang suwung kang mangkono iku umpamakna nganggep suwung marang warna rupaning kaca benggela, satemah kaca benggala dipadhakake karo kothongan kang pancen suwung babar pisan. Apa iku bener?”
Wujud cermin sejati atau kacawirangi adalah “wangwung”, tidak ada apa-apa. Pantas bila orang lalu menganggapnya tidak ada sebab cermin itu terlihat begitu jernih, seperti tidak adanya rupa apapun. Tapi cermin itu tetap ada. CERMIN SEJATI ITU SATU TAPI TIDAK TERHINGGA JENIS DAN BILANGANNYA.
Orang yang hubungan MIKROKOSMOS dan MAKROKOSMOS nya masih kacau cenderung menganggap cermin itu tidak ada. Padahal, Hakikat Cermin adalah daya tunggal getar kodrat yang harmonis. Semua yang tunggal daya juga tunggal rasa. Misalnya daya tunggal yang disebut pengelihatan, itu tidak sama dengan dengan pendengaran. Daya tunggal-daya tunggal yang tiada batas jenis dan bilangannya itu dibingkai oleh keadaan sejati.
Di dalam buku Dewa Ruci (Yasadipura) terdapat inti ajaran mengenai “cermin” tersebut di atas sebagai berikut: “Badan njaba wujud kita iki, badan njero mungguwing jroing kaca, ananging dudu pangilon, pangilon jroning kalbu yeku wujud kita pribadi, cumithak jro panyipta, ngeremken pandudu, luwih gedhe barkahira, lamun janma wus gambuh ing badan batin, sasat srisa bathara”
Kisah Dewaruci ini adalah inti Sangkan Paraning Dumadi, sekaligus sebagai pengungkapan ajaran Kawulo Gusti sampai kepada jarak yang sedekat-dekatnya yang dikenal sebagai PAMORING KAWULO GUSTI atau JUMBUHING KAWULO GUSTI. Ajaran tentang sangkan paraning dumadi yang dilaksanakan sebagai pedoman hidup praktis sehari-hari, sebagaimana yang terungkap dalam buku Jati Murti itu merupakan ajaran yang mudah dipahami. Sisi praktisnya terungkap dalam pernyataan yang sering disampaikan oleh Ki Damardjati Supadjar:
“Ora perlu kabotan tresna marang daden-daden, tresnaa marang sing dadi. Nanging aja gething marang daden-daden, sebab ing kono ana sing dadi”
Pernyataan ini, kata Ki Damardjati, menjelaskan hubungan antara KEJADIAN dan YANG MENJADIKAN, atau YANG DIRASA dengan YANG MERASA. Yang menghubungkan keduanya adalah RASA. Alam semesta ini adalah yang dirasakan, bukan rasa atau yang merasakan. Yang digunakan untuk merasa ialah rasa bukan yang dirasakan atau yang merasakan. Jadi, kenyataan sejati itu bukan yang dirasakan atau bukan yang dipergunakan untuk merasa, melainkan yang merasa. Yang dirasa disebut MAKROKOSMOS, yang dipakai merasa disebut MIKROKOSMOS. Yang merasa disebut KENYATAAN SEJATI.
Di dalam hubungan ini, ada tiga kemungkinan pengalaman yaitu LUPA, INGAT dan INGATAN SEMPURNA. Lupa = larut ke yang dirasakan, tidak memperhatikan rasanya, apalagi yang merasa. Ingat = waspada tentang rasa, tidak larut ke yang dirasakan. Ingatan sempurna = waspada terhadap yang merasa, tidak larut ke rasanya apalagi yang dirasakan.
Dalam filsafat ketuhanan Jawa, hubungan Manusia dan Tuhan (Kawulo-Gusti) memiliki makna sangat mendalam. Manusia harus merasakan benar-benar bahwa dirinya adalah hamba-Nya atau KUMAWULA yang artinya dirinya merupakan cermin yang sejati, sehingga Tuhan dan bayangan-Nya sungguh-sungguh tidak terhalang oleh kotoran sedikitpun. Hal ini ditandai oleh koreksi terus menerus atas diri “aku” manusia sehingga mencapai kualitas PRAMANA.
Diungkapkan oleh Ki Damardjati, ketika rasa perasaan belum jernih, adalah rasa perasaan itu yang dianggap PRIBADI oleh si rasa perasaan. Artinya si rasa perasaan mengaku aku supaya dianggap: AKU. Jadi rasa perasaan manusia itu ternyata memang tidak bisa melihat yang meliputinya. Jadi dalam perbuatan MERASA, bahkan menghalang halangi. Karenanya, dapatnya manusia melihat terhadap yang meliputinya, tidak ada jalan lain kecuali TIDAK dengan MERASA, yaitu RASA PERASAAN KEMBALI KEPADA YANG MELIPUTI (Pribadi/Rasa Sejati). Apabila sudah tidak terhalang daya rasa perasaan, maka hanya PRIBADI yang ADA, disitulah baru mengetahui terhadapi DIA, yaitu yang MEMILIKI RASA PERASAAN, bukan RASA PERASAAN YANG DIPUNYAI.
Sultan Agung menerangkan perbedaan antara Kawulo Gusti dengan perantaraan 16 terminologi yang memperjelas hubungan antara Gusti (YANG DISEMBAH) dan Kawulo (YANG MENYEMBAH) sebagai berikut: Dzat-sifat, Rasa-pangrasa, Cipta-ripta, Yang disembah-yang menyembah, Kodrat-iradat, Qadim-baru, Sastra-gendhing, Yang Bercermin-bayangannya, Suara-gema, Lautan-ikan, Pradangga-gendhingnya, Papan Tulis-tulisannya, Manikmaya-Hyang Guru, Dalang-wayang, Busur-anak panah, Wisnu-kresna.
Dalam konteks pencapaian pribadi manusia tertinggi atau “pamungkasing dumadi” atau “sampurnaning patrap” adalah LULUHING DIRI PRIBADI, LULUHING RAOS AKU. Itulah pamungkasing dumadi, di situ lenyap tabir kenyataan yang sebenarnya.
Manusia yang sempurna dengan demikian adalah manusia yang luluhnya “aku” yang “diengkaukan” (krodomongso) digantikan dengan “aku” yang tidak mungkin diengkaukan (dudu kowe).
Hubungan antara Kawulo-Gusti ini, akan ditutup dengan pernyataan Ranggawarsita: “Sakamantyan denira angudi, widadaning ingkang saniskara, karana tan kena mleset, surasaning kang ngelmu, nora kena madayeng jangji, jangjine mung sapisan, purihen den kumpul, gusti kalawan kawula, supadine dinadak bisa umanjing, satu munggwing rimbagan” (Upaya untuk mencapai pemahaman haruslah terus menerus sepanjang hidup, agar tercapai keselamatan lahir-batin, yaitu KESESUAIAN HUKUM TUHAN, sebagai suatu janji, bahwa MANUSIA ITU WUJUD PERTEMUAN KAWULA GUSTI, artinya WAKIL TUHAN, sedemikian rupa seperti cincin permata).
Sebagai Wakil Tuhan di alam semesta, manusia telah diberi berbagai perangkat lunak sehingga dia bisa berhubungan secara langsung dan berkomunikasi dengan Tuhan sebagai GURU PALING SEJATI MANUSIA. Dalam Wirid Hidayat Jati dipaparkan ada tujuh unsur pokok penyusun diri manusia itu:
1. Hayyu (hidup) = disebut ATMA, terletak di luar DZAT
2. Nur (cahaya) = disebut PRANAWA terletak di luar Hayyu
3. Sir (Rahsa) = disebut PRAMANA terletak di luar Nur
4. Roh (Nyawa) = disebut Suksma, terletak diluar Rahsa
5. Nafs (Angkara) = letaknya di luar suksma
6. Akal (budi) =letaknya diluar nafsu
7. Jasad (badan) = letaknya di luar budi.

Keterangan: Ada keterpaduan antara unsur di atas yaitu:
• Suksma wahya = patemoning jasad lan napas
• Suksma dyatmika = patemoning napas lan budi
• Suksma lana = patemoning budi lan napsu
• Suksma mulya = patemoning napsu lan nyawa
• Suksma sajati =patemoning nyawa lan rahsa
• Suksma wasesa = patemoning rahsa lan cahya
• Suksma kawekas = patemoning cahya lan urip

Penutup:
Terdapat kesulitan memahami hakekat hubungan antara Kawulo-Gusti dalam jagad filsafat ketuhanan Jawa bila kita hanya membaca dengan kemampuan akal budi. Dalam ajaran Jawa, kita diajari untuk melakukan praktik mistik dengan kepercayaan yang benar-benar penuh sehingga terwujud harmoni dan kesatuan dengan tujuan kosmos. Ini akan membuahkan kondisi-kondisi fisik dan metafisik yang bermanfaat bagi kita semua. Tuhan bersemayam di unsur terdalam pada diri manusia sehingga “Kenalilah diri sendiri, maka kau akan mengenal Tuhanmu.”

Ilmu Pukulan Jarak jauh Asma'ul husna

Ilmu ini adalah sarana atau alat untuk melontarkan pukulan amalan atau ajian yang pernah kita pelajari sebelumnya,amalan atau ajian apapun dapat kita lontarkan secara bersamaan menuju sasaran kita sampai jarak fikiran,artinya selama fikiran kita masih bisa menjangkau sasaran,maka pukulan kita pun tetap sampai,pukulan ini termasuk dalam golongan tenaga dalam hikmah,jadi lebih menjurus menyerang emosi dan jiwa lawan,namun ujung-ujungnya juga masih berpengaruh pada fisik sasaran.

Berikut tata lakunya :

1.sblm bisa digunakan secara sempurna,amalan harus di “masak” dulu,yaitu dibaca setiap selesai sholat subuh sebanyak 313x selama 7 subuh,dan zikirnya “YAA MUNTAQIIM 690x”

2.sebelum membaca amalan dan berzikir,terlebih dahulu kita tawassul,kepada: *rasulullah.saw,al-fatihah…1x. *4 sahabat:sayyidina abu bakar,sayyidina umar,sayyidina utsman,sayyidima ali r.a….fatihah 1x, *kpd para nabi dan rasul,al-fatihah 1x, *kpd syekh abdul qodir al jailani,al fatihah 1x, *kpd syekh al imam ahmad bin ali al buuni..alfatihah 1x, *kpd para wali Allah baik yang di alam nyata maupun yang di alam gaib,alfatihah 1x, *kpd para wali songo terkhusus untuk kanjeng sunan kalijogo,alfatihah 1x, *kpd 4 penghulu malaikat :jibril,mikail,isrofil,izroil,alfatihah 1x, *kpd kyai haji bukhori bin pandak,al fatihah 7x, *kpd para guru bathin,kaum muslimin dan muslimat,para syuhada’,al fatihah 1x, *kpd kedua ibu dan bapak,serta adam dan hawa,alfatihah 1x, *kpd diri kita sendiri (sebut nama kita binti ibu),alfatihah 1x, *wa ‘alaa niyyati…(meminta mu’jizat,karomah,dan ma’uunahnya aji pukulan jarak jauh)alfatihah 1x.

3.al ikhlas 3x,al falaq 1x,an naas 1x,

4.sholawat nabi 3x,syahadat 1x,hauqolah 1x,istighfar 3x.

5.”BISMILLAHI WAMA ROMAITA IZRO MAITA WALAAKINALLOOH HAROOMAA,KULLUN NAFSIN DZA IQOTUL MAUUT 313X”

setelah itu mulai zikir “YAA MUNTAQIIM 690″

Peringatan: mhn jgnlah Anda sholat karena tujuannya untuk masak-i ilmu ini,tp niatnya “dengan segala izin dan ridlo Allah SWT,sholatku karena Allah dan setelah sholat saya berniat…..” jadi jangan sampai tujuan dan niat kita campur aduk,sehingga dapat mengurangi kekhusukan kita dalam menghadap Allah SWT. Bagi siapa saja yang ingin mengamalkan ilmu ini secara ikhlas saya ijazahkan , tanpa perlu minta izin lagi kpd saya..

Amalan Menghapus dosa

berikut sy beberkan amalan utk dpt menghapus sgala dosa dan kesalahan. Asal bersedia taubat dan berjanji tdk akan mengulangi lagi. Sebelumnya lakukan mandi tobat dan keramas.Kemudian lakukan sholat taubat 2rokaat. Rokaat pertama stlah alfatikhah baca surat al-kafirun 3x. Rokaat kedua stlah alfatikah bc surat al-ikhlas 3x. Stelah itu baca doanya :
ALLAHUMMA INNI ASBAHTU LAKA WA ASYHADU WAHDAKA LAA sYARIIKALAKA Wa ANNA MUHAMMADAN ABDUKA WA WAROSUULUKA BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN sebayak 100x.
Kmudian istigfar 100x. Lakukan secara istiqomah slama 40malam.
Sem0ga dosa2 kita akan mendapat ampunan oleh allah dan kita nantinya akan mendapat predikat husnul khotimah. Buat para sesepuh dan pinisepuh mhon maaf bila tulisan ini ada ksalahan. Dmikian amalan yg dpt saya beberkan semoga bermanfaat. Buat wong alus matus nuwun sanget.
Hamba alfakir

AJIAN GELAP NGAMPAR DAN AJIAN LEMBU SEKILAN

Melongok Tanah Jawi masa silam, kita akan tahu bahwa di dalam sejarahnya, di Jawa yang tidak pernah sepi dari konflik baik berupa intrik terbuka maupun peperangan, memaksa setiap wong Jowo untuk mempersiapkan diri dari bahaya baik dari dalam maupun dari luar.Bisa dikatakan Sejarah Jawa adalah sejarah perjuangan manusia untuk bisa hidup damai, tentram dan bahagia namun juga harus bersiap menghadapi segala tantangan. Sikap nrimo dan pasrah itu perlu, namun yang juga perlu adalah bahwa manusia Jawa adalah manusia yang siap untuk struggle for survive (bertahan hidup) di tengah berkecamuknya kepentingan yang berbeda-beda. Itu sebabnya, di Jawa memiliki ilmu-ilmu kesaktian hampir bisa dipastikan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari hidup seseorang.
Salah satu orang Jawa yang terkenal kesaktiannya adalah Raden Rangga. Siapa dia? Raden Rangga adalah anak satu-satunya Panembahan Senopati dan Ratu Kali Nyamat. Sejak kecil hingga remaja, Raden Rangga sudah bakat menjadi pendekar sakti dan tangguh. Sayangnya, dia memiliki watak buruk yaitu pemarah dan suka memukul.
Suatu ketika seorang pendekar pilih tanding dari Banten datang untuk menantang adu kesaktian Panembahan Senopati, sang ayah yang juga pendiri dinasti Mataram ini. Raden Rangga tahu kedatangan pendekar Banten ini dan meminta pada Panembahan Senopati agar dirinya saja yang menghadapi. Permintaan dari sang anak pun dituruti sekaligus untuk mengetahui sampai seberapa hebat ilmu kesaktian Raden Rangga.
Adu kekuatan pun terjadi antara Raden Rangga vs Pendekar Banten. Mulai menggunakan tenaga biasa hingga tenaga dalam tingkat tinggi. Akhirnya, dengan pukulan tenaga dalam, sang pendekar Banten tewas berkalang tanah.
Raden Rangga memiliki segudang ilmu kesaktian. Salah satunya adalah kekuatan jari tangannya untuk menusuk-nusuk batu. Batu yang keras terasa oleh Raden Rangga seperti menusuk tanah lunak. Suatu ketika, dia diperintahkan oleh sang ayah untuk berguru ke Ki Juru Martani. “Aku ini sudah sakti mandraguna, tapi kenapa masih diperintahkan untuk berguru ke eyang Juru, saya akan mendapatkan apa?” begitu katanya dalam hati.
Singkatnya, Raden Rangga pun menurut dan pergi menghadap Ki Juru Martani. Sesampai di depan rumah Ki Juru yang ada masjid kecil di teras, dia terpaksa menunggu. Sebab Ki Juru sedang sholat dhuhur. Raden Rangga pun duduk di trap mesjid yang terbuat dari batu kumalasa dan iseng jarinya ditusuk-tusukkan. Batu itu pun berlobang-lobang.
Usai sholat, Ki Juru keluar masjid. Dia langsung menyapa Raden Rangga. “Cucuku, apa jarimu tidak sakit menusuk batu yang keras itu?” Seketika itu pula, batu itu menjadi keras dan kesaktian Raden Rangga hilang seketika. “Benar kata ayah bahwa saya harus berguru pada panjenengan eyang Juru Martani. Saya sadar, orang muda seperti saya tidak boleh menyombongkan ilmu kesaktian pada orang yang lebih tua”
Ki Juru Martani kemudian mengajari raden Rangga berbagai ilmu kesaktian. Salah satu yang diajarkannya adalah Aji Lembu Sekilan. Ajian ini untuk menghadapi lawan di dalam peperangan. Senjata tajam dan tumpul tidak akan mampu melukai tubuh bagi pemilik ajian ini. Untuk melakukan penyerangan pukulan, aji lembu sekilan sangat efektif karena bisa melipat gandakan tenaga ratusan kali tenaga biasa.
Bagi para pendekar yang ingin memiliki ajian ini, dia tidak boleh memanggil lembu (sapi) dan tidak diperkenankan memakan dagingnya. Dia harus menjalani laku berupa puasa 40 hari hanya makan dedaunan yang dikulup dengan bumbu garam. Minumnya air kendi dan apabila sudah selesai 40 hari lalu dia kemudian erlu nglowong tiga hari tiga malam mulai hari Kamis Wage. Cara matek aji ini yaitu membaca mantra di bawah ini:
Niat ingsun amatek ajiku si lembu sekilan,
Rosulku lungguh ibrahim nginep babahan,
Kep karekep barukuut kinemulan wesi kuning,
Wesi mekakang, secengkang sakilan sadepo,
Sakehing brojo ora nedhasi bedil pepet mriyem
Buntu tan tumomo songko kersaning Allah.
Seketika itu pula daya gaib ajian ini bekerja.
Raden Rangga juga dibekali ajian penutup yang sangat hebat. Nama ajian pemberian Ki Juru Martani ini adalah Ajian Gelap Ngampar. Ajian yang konon milik salah seorang sahabat Rasulullah, yaitu Baginda Ali ini untuk menghadapi peperangan massal. Sekali matek aji dan berteriak maka nyali musuh akan ciut dan mereka akan buyar lari tunggang langgang ketakutan. Pendekar pemilik Ajian Gelap Ngampar sangat ditakuti karena tubuhnya kebal senjata dan memiliki mata yang bisa memancarkan sinar sangat kuat sampai yang dilihat terbakar.
Cara mendapatkan Ajian Gelap Ngampar ini dituturkan Ki Juru Martani sebagai berikut:
“Puasa mutih 40 hari, makan hanya sekali tiap 12 malam. Setelah puasa selesai, maka dia harus nglowong (tidak tidur dan begadang di luar rumah) selama 7 hari 7 malam dan mulai puasa pada hari sabtu Kliwon” Ajian ini otomatis bekerja bila dalam peperangan sang pendekar membaca mantra di bawah ini:
“Niat ingsun amatek ajiku si gelap ngampar,
gebyar-gebyar ono ing dadaku,
ulo lanang guluku
macan galak ono raiku
suryo kembar ono netraku
durgodeg lak ono pupuku,
gelap ngampar ono pangucapku
gelap sewu suwaraku
yo aku si gelap ngampar”
Demikian sedikit sejarah dua ajian dahsyat unggulan para pendekar Jawa masa silam ini. Tidak salah kita belajar berbagai ilmu kesaktian dengan harapan agar kita semakin bijaksana bahwa samudra ilmu Tuhan begitu luasnya. Sementara ilmu manusia hanya memiliki sedikit ilmu seperti setitik air saja. Namun, setitik air ilmu itu pun bila dimanfatkan secara optimal dengan tujuan luhur akan mendatangkan berkah. Berbagai ilmu ajian warisan para leluhur ini pun bisa mendatangkan manfaat yang besar. Misalnya, untuk menghadapi kejahatan yang kini semakin banyak terjadi, atau menghadapi bahaya musuh yang mengancam wilayah negara kita. Wallahu a’lam.

Cara Membangkitkan Khodam Pada diri kita

Ini adalah cara yang praktis untuk membangkitkan khodam dalam diri kita, kalo sudah berhasil bisa berguna untuk kehidupan kita sesama umat manusia.

Caranya : Silahkan Puasa 1 hari dihari kamis tapi pada waktu bukanya jangan makan yg bernyawa seperti Ikan, Daging dan telor Dll.
Niat puasanya : Nawaitu shoma ghodin liqodoi hajati sunatan lillahi ta’ala
setelah puasa pada malam jumatnya jam 12 malemnya mandi besar, trus pake wangi-wangian yg non alkohol. Menyepi disebuah ruanagn yang sunyi dan tidak ada orang lain serta suara gaduh disana.
Dalam amar tersebut kerjakan sholat hajat 2 rakaat, selesai solat duduk bersila, Hadiahkan Surat Alfatihah ke nabi muhammad SAW, 4 malaikat, 4 sahabat nabi, & syeh abdul qodir al jaelani.

Selanjutnya Baca :
ASSALAMMUALAIKUM YA KHODAMUL MINAL BADANI 21X
( hadir – hadir – hadir ) sambil memukul lantai.

Baca : Yaa bathin 1000x (dibaca pelan dan dalam hati aja)

Kalo memang berhasil ditubuh kita ada khodamnya nanti dia akan datang, kalo sudah datang kita ucapin salam. Terus komunikasi, jangan lupa tanyain cara pemanggilan cepat.

kalo misalkan tidak muncul juga baca :
SYAMHAHIRIN SYAMKHOHIRIN 1000X

kalo sudah datang jangan lupa salam sama tanya cara pemanggilan cepat.

Ini harus dilakukan ditempat yg gelap jadi kamar kita tidk boleh ada cahaya yg masuk.
oya sebelum sholat kita pager diri dulu bacain ayat kursi sambil tahan nafas “ditembakin” ke kiri, kanan, depan, belakang, jadi lo 4x baca ayat kursinya, masing-masing arah 1x.

Aji Welut Putih

Ini ajian yang sangat bermanfaat di dalam peperangan membela tanah air. Para pejuang kita dulu banyak mengamalkan ajian ini agar selamat dari kejaran dan mampu meloloskan diri dari kepungan serta tawanan musuh dengan selamat.  Sekarang, yang tragis ajian ini kebanyakan malah dimiliki oleh para maling dan perampok yang terampil untuk meloloskan diri dari kejaran masyarakat dan polisi.
Cara mengamalkan ajian ini sebagai berikut: Puasa mutih 7 hari 7 malam dan patigeni 3 hari 3 malam. Mulai puasa pada Jum’at Pahing.  Mantranya:
INGSIN AMATEK AJIKU SI WELUT PUTIH, ARSO MROSOT SAJRONING WATU, MROSOT KERSANING ALLAH.
Mantra ini dibaca ketika berada di dalam situasi bahawa dan dikepung musuh. Maka otomatis ajian akan bekerja. Kita akan mampu meloloskan diri karena tiba-tiba terbuka jalan-jalan rahasia dan gaib di depan kita dengan segera.

Amalan Semar Mesem

Ini amalan untuk meluluhkan hati seseorang yang membenci kita, misalnya bos/atasan/kekasih pujaan hati.
Amalannya:  Sholat sunnah 5 rokaat sekaligus. Lanjutkan dengan melihat foto orang yang akan dituju dan baca doa ini dengan hati dan batin yang penuh kesungguhan mengharapkan uluran tangan-Nya.
“Duh Gusti, kulo nyuwun silaturahim raket kaliyan …….. (nama orang yang akan dituju) ingkang manfaat kagem sukses kulo dunia akhirat”
Selesai berdoa, lanjutkan dengan menemui orang tersebut. Sapa dia dengan rendah hati, ramah dan santun. Insya Allah, hatinya akan luluh dan penuh belas kasih pada Anda atas ijin Allah SWT.

AJIAN SENGGORO MACAN

Ini adalah ajian pelengkap berbagai ajian kesaktian yang dimiliki oleh kalangan pendekar. Ajian ini tidak akan dikeluarkan bila kita tidak terdesak dan tidak dalam kondisi sangat terpaksa.
Sebab bila ajian ini dikeluarkan, maka dengan sekali gertakan maka nyali lawan akan langsung ciut, bertekuk lutut tidak berdaya. Apapun yang kita perintahkan padanya akan menurut seperti kerbau yang sudah dicocok hidungnya.
Untuk memiliki ajian ini, syaratnya adalah puasa mutih 3 hari 3 malam dan patigeni semalam. Puasa dimulai pada hari Jum’at Pahing. Untuk matek aji caranya mudah: baca mantra di bawah ini diucapkan dalam hati. Mantranya sebagai berikut:

ONO KEDHAWANG MIBER ING TAWANG AWANG AWANG, MACAN SEWU ING MRIPATKU, MACAN PUTIH ING DHADHAKU, GELAP NGAMPAR SUWARAKU, DURGO MENDHAK KOLO MENDHAK TEKO KEDHEP TEKO WEDI, TEKO ASIH MUNGSUHKU, KODHENG MADHEP MANUT SAKAREPKU, SOKO KERSANING ALLAH.

Aji Sapu Angin

Ini Ajian yang mirip dengan Aji Saipi Angin untuk mempercepat gerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain, tubuhnya ringan dan lincah seperti kera. Bila dia berlari maka secepat kijang dan lompatannya seringan angin. Sangat cocok bila kita amalkan dalam keadaan darurat dan genting dimana kita membutuhkan waktu yang singkat untuk sampai di tempat tujuan.

Amalannya sebagai berikut: 1. Puasa mutih 7 hari dimulai hari Senin atau Kamis dengan niat puasa membaca: NAWAITUS SHAUMA LILLAHI TA’ALA 2. Pada hari ketujuh melakukan pati geni (tidak makan, minum dan tidur) sehari semalam dan berbuka pada jam 06.00 pagi. 3. Selama berpuasa ayat dibaca 7 kali setiap selesai sholat fardhu. 4. Setelah selesai menjalankan puasa, pada hari-hari biasa baca 3 kali setelah selesai sholat subuh dan maghrib 5. Untuk menjalankan ajian ini maka cara menggunakannya adalah ayat dibaca 3 kali di depan rumah saat akan bepergian.

Ayatnya sebagai berikut: WA LAQOD AATAINA DAWUUDA MINNA FADL-LA YAA JIBAALU AWWIBI MA’AHU WATH THOIRO WA ALANNAA LAHUL HADIID.

Aji Gajah Mandek

Assalamu alaikum wr.wb.Mohon izin ki , saya ingin berbagi sedikit amalan kewibawaan mudah2an bisa bermanfaat bagi para sedulur yg membutuhkan mantranya: INGSUNG AMATAK AJIKU GAJAH MANDEK SRATI TEKO REP KADEP(…..)SAK LANCIP LANTIP PE ILATE(….)ISIH LANCIP PUCUKE DENGKULKU .
Terus usaplah lutut kaki kanan 3x. Bacaannya dibaca hitungan ganjil 3/5 dst. Dalam kurung kalau ditujukan satu orang. Kalau orang banyak dalam kurung diisi kata: WONG SAK BUANA. Kegunaan amalan ini kewibawaan,untuk menagih hutang, untuk meminta pekerjaan sama teman dan lain-lain. Diamalkan setiap habiss subuh dan magrib. Amalan ini dari guru saya eyang mitro jan. Wassalamu alaiku wr.wb.

Aji Cocak Ijo

Ini jenis aji pengasihan yang akan membuat pemiliknya memiliki aura bersinar. Diri kita akan memiliki daya tarik yang mampu menyedot perhatian orang lain di satu komunitas. Wajah fisik yang menurut orang lain biasa-biasa saja akan memiliki daya tarik luar biasa karena kecantikan sebenarnya berasal dari kepribadian.
Kita sering mengenal orang lain yang wajahnya biasa, penampilannya pun biasa namun memiliki kepribadian yang menarik dan disukai banyak orang. Kenapa? Sebab dia memiliki perilaku yang baik. Sifat suka menolong dan penuh welas asih merupakan daya tarik bagi mereka yang mengedepankan rasa di atas logika. Mereka yang mampu mengedepankan rasa di atas logika inilah yang tidak salah memilih teman dan pasangan hidup.
Untuk mengupgrade kepribadian kita yang merupakan cerminan diri sejati yang selalu dekat dengan keindahan sejati-Nya, orang Jawa kuno baik laki-laki maupun perempuan memiliki aji pengasihan AJI COCAK IJO GAIB. Mereka yang memiliki ajian ini akan memiliki daya tarik dan daya pikat yang mampu meluluhkan hati banyak orang. Pantangan yang perlu dihindari adalah tidak berkata jorok, kasar dan menggunjing orang lain.
Lakunya mudah dan sederhana, yaitu selalu membaca mantra di bawah ini setiap malam. Mantranya sebagai berikut:
RAT RAT SI COCAK IJO, MUTER RAT KUMARANE RATU SEJAGAD, YA INGSUN KUMARANING RATU SEJAGAD (3 X)
SANG RAT RAT SI COCAK IJO, MUTER RAT, RATUNING DZATULLAH, YA INGSUN RATUNE DZATULLAH (3 X)
AKU TURU ANA GAIBKU (3 X)
AKU MELEK ANA GAIBKU (3 X)
AKU NGADEG ANA GAIBKU (3 X)
AKU LUNGGUH ANA GAIBKU (3 X)
AKU LUMAKU ANA GAIBKU (3 X)
YA INGSUN CAHYA ALLAH, TINURUNAN GAIB MARANG GUSTI KANG AGUNG.

Amalan Mabuk cinta

Ini amalan mabuk cinta dari Negeri Serambi Mekah, Aceh Darussalam. Lebih tepat dipraktekkan para pemuda yang sudah siap menikah dan sudah punya calon pacar agar tergila-gila dengan kita.
Caranya:
Puasa 3 hari: Selasa, Rabu dan Kamis dan saat berbuka hindari makanan yang bergaram. Para Kamis malam, berdiri di halaman rumah menghadap orang yang dikasihi. Bila kita tidak tahu tempat tinggalnya maka harus menghadap ke empat penjuru mata angin secara bergantian dengan membaca mantra ini:
NERAJI ALAM TERHEMPAS DI BATANG NYIUR
SAMPAIKAN DOAKU MALAM HARI INI KEPADA RUH … (Nama orang yang dituju), JANGANLAH IA ….. (namanya lagi) DIBERI TETAP TIDUR. APABILA BANGUN DISURUH BERDIRI. APABILA IA BERDIRI DISURUH TERJUN. TIADA BERTANGGA MABUK GILA, MABUK BERCINTA. DATANGLAH RUH ….. BERKAT DOA INI MIMPI ALLAH MIMPI BAGINDA RASULULLAH.
Lalu baca: Laa Ilaaha illallah Muhammadar Rasulullah.
Perhatian: Selama puasa tidak boleh kencing berdiri.

Aji Monggoseto

Ajian untuk meminta bantuan malaikat untuk berbagai keperluan. Ajian ini sangat ampuh dan sudah jarang dimiliki kaum waskita.
Cara mengamalkannya puasa mutih 7 hari 7 malam dan patigeni sehari semalam. Mulai puasa pada hari Sabtu Kliwon. Selama menjalani puasa tidak berbincang dengan orang lain. Bila akan menjalankan ajian moyonggoseto hendaknya berwudhu dulu. Jiwa dan raga dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil. Mantranya sebagai berikut:
INGSUN AMATEK AJHKU SI MOYONGGOSETO, INGSUN DZATULLAH, MALAIKAT PAPAT JIBRIL ISROFIL IZROIL MIKAIL LAN SABALANE KABEH, SIRO PODHO INGSUN KONGKON …….. (SEBUTKAN KEPERLUAN ANDA), SOKO KERSANING ALLAH.
ASTAGHFIRULLAHAL ADZIIM 3000 X

AJARAN KEPIMIMPINAN PANCASETYA

Tidak hanya presiden, para menteri, pejabat eselon maupun bos atau manajer perusahaan saja yang disebut pemimpin. Setiap individu hakikatnya adalah pemimpin. Maka, dia perlu memegang ajaran kepemimpinan ini.
Ajaran kepemimpinan Jawa itu terdiri dari lima hal yang merupakan nilai-nilai yang paling prinsip. Kelima ajaran itu adalah:
1. SETYA BUDAYA
2. SETYA WACANA
3. SETYA SEMAYA
4. SETYA LAKSANA
5. SETYA MITRA

SETYA BUDAYA: Seorang pemimpin harus menghargai adat istiadat dan budaya masyarakat setempat. Dia harus mau untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial setempat. Pemimpin harus mengetahui hakikat budaya. Budaya adalah sebuah proses manusia untuk hidup yang lebih bijaksana, adil, selamat dan sejahtera. Proses itu tidak mengenal titik henti, sehingga pemimpin yang baik harus terus beradaptasi dan berasimilasi dengan budaya dimana dia memimpin.
SETYA WACANA: Seorang pemimpin harus mampu memegang teguh ucapannya. Bersatunya kata atau ucapan dan perbuatan nyata harus selaras. Tidak munafik dan membohongi masyarakat. Dia harus pandai berdiplomasi dan mengerti perkembangan situasi sosial, politik, ilmu pengetahuan dan wacana-wacana lain sehingga dia mampu memimpin dengan cerdas.
SETYA SEMAYA: Seorang pemimpin harus bisa melaksanakan janjinya semasa belum jadi pemimpin/kampanye. Janji adalah hutang yang harus dibayar setelah dia menjadi pemimpin. Janji memang diperlukan agar masyarakat berpikir optimis dan punya harapan untuk hidup yang lebih baik, namun janji harus dilaksanakan.
SETYA LAKSANA: Seorang pemimpin harus bertanggungjawab terhadap tugas yang diembannya. Tugas adalah kewajiban, bukan hak. Sehingga menunaikan kewajiban merupakan prinsip seorang pemimpin. Pemimpin harus bertanggungjawab kepada masyarakat, namun juga kepada Tuhan. Tanggungjawab iu tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat maka tanggungjawabnya akan dipertanyakan. Tugas apapun yang diembankan oleh masyarakat harus dilaksanakan dengan ikhlas.
SETYA MITRA: Seorang pemimpin harus mampu membangun jaringan persahabatan dan perkawanan. Dia harus memiliki watak setia kawan yang setinggi-tingginya. Tidak boleh berkhianat kepada kawan. Tidak boleh culas dan egois. Seorang pemimpin perlu membangun sebuah kehidupan sosial yang kondusif dan membawa kemanfaatan bersama-sama. Kemanfaatan tidak boleh hanya bisa dirasakan oleh kelompok/kaumnya melainkan harus bisa dirasakan oleh semua golongan.

AJI KUDALI KUMBANG

“INGSUN AMATEK AJIKU KUDALI KOMBANG,ANGISEP SARINING WESI,ANGISEP SARINING WOJO, ANGISEP SARINING SEPUH,ANGISEP SARINING PAMOR,SING WESI LARUT,SING WOJO LARUT MARING AKU, OPO KUWASANE,TEGUH OTOTE KOTOT,TALIBUK-TALIBUK,TALI RANTE TAPAK PALUNE PANDE,SASINE KIKIR, SATILASE WUNGKAL,SASINE GUNENDA SAKAT HAHING BROJO LUPUT,CEDHAK TUNO ADOH LUPUT KERSANING ALLAH, TEGUH TEGEN SAKING ALLAH,TEGUH KERSANING ALLAH”.
Cara Mengamalkannya :
Puasa Mutih 7 hari 7 malam dan pati geni sehari semalam,mulai puasa pada hari Jumat Pahing. Aji dibaca ketika akan berangkat perang.
Keterangan :
Aji Kudali Kombang ini adalah aji yang sangat ampuh yang kebanyakan dimiliki oleh para pendekar pada zaman dahulu.Karena orang yang memiliki Ajian Kudali Kombang ini tidak mempan senjata apapun, sehingga dengan demikian musuh akan mudah dikalahkannya.

KESAKSIAN DALAM DIAM

“Jangan bertanya, Jangan memuja nabi dan wali-wali, Jangan mengaku Tuhan, Jangan mengira tidak ada padahal ada, Sebaiknya diam, Jangan sampai digoncang oleh kebingungan…”
Kenapa kita disarankan oleh Sunan Bonang untuk diam khususnya saat membicarakan soal-soal makrifatullah sebagaimana yang tertera dalam suluk Jebeng? Sebab, daripada sesat karena bila belum mengalami sendiri keadaan makrifat, maka yang biasa terjadi adalah saling beradu argumentasi untuk nggolek benere dhewe, nggolek menange dhewe padahal kasunyatannya tidak seperti yang digambarkan masing-masing orang…
Maka, kita diminta untuk diam dan suatu saat semoga kita mampu untuk menyaksikan sendiri dan membuat kesaksian terhadap eksistensi-Nya yang maha tidak terhingga atau diistilahkan oleh Sunan Bonang sebagai SYAHADAT DACIM QACIM. Syahadat ini adalah pemberian Tuhan kepada seseorang yang diistimewakannya sehingga ia mampu menyaksikan dirinya bersatu dengan kehendak Tuhan. Marilah kita mencebur lebih dalam hal ini….
Agama dari langit sudah sangat lengkap memadukan aspek lahiriah (syariat/aturan/hukum/fiqih yang mengikat tubuhnya) dan juga aspek perjalanan batin manusia menuju kebersatuan dengan Tuhan Semesta Alam. Memahami dari aspek lahir saja, tidak akan mampu memberikan kedalaman pengalaman batin manusia. Sebaliknya, agama yang dipahami dari sisi batin saja, biasanya cenderung mengabaikan aturan dan hukum kemasyarakatan sehingga bisa jadi dianggap sesat oleh masyarakat.
Yang ideal memang memahami agama sebagai jalan yang lapang menuju Tuhan secara sempurna dengan tidak mengabaikan salah satu aspek, apakah itu aspek lahir maupun aspek batin. Bila aspek lahir dipelajari dalam disiplin ilmu syariat/fiqih/hukum serta ilmu logika/mantiq dan lainnya. Maka aspek batiniah digeluti dengan pendekatan ilmu tasawuf. Bila kita belajar ilmu tasawuf, maka tidak bisa tidak kita akan mempelajari sejarah tasawuf dari masa ke masa, riwayat hidup para sufi dan istilah-istilah ruhaniah manusia.
Tidak mudah untuk belajar tasawuf. Berbeda dengan belajar syariat/fiqih/hukum maupun filsafat yang dasarnya adalah olah pikir atau logika, maka tasawuf dasarnya adalah olah rasa untuk menyelami sesuatu yang metafisis dan abstrak. Kita tidak mampu menggali kedalaman samudera tasawuf jika tidak menyelami sendiri dimensi-dimensi batiniah manusia.
Tasawuf bukanlah ilmu yang teoritis, melainkan praktek (ngelmu)…. Bisa dengan dzikir sejuta kali di mulut, bisa juga dengan dzikir semilyar kali di batin siang malam tanpa henti…. Ini tidak lain untuk menghancurkan kerak-kerak hati yang lalai dan kemudian digelontor dengan puji-pujian kepada-Nya dan seterusnya…. Ini hanya satu latihan ruhani yang harus dilakoni pejalan mistik saja, substansinya justru bukan dzikir atau mengingat-Nya saja. Melainkan bagaimana setelah mengingat-Nya, dan mendapatkan kesaksian akan kebenaran absolut-Nya, seseorang itu kemudian mampu berbuat sesuatu sesuai dengan iradat-Nya!!!
Dimensi batiniah manusia bisa diketahui dari bagaimana seseorang itu menempuh jalan spiritual yang melewati melalui berbagai tahapan (maqom). Dalam setiap tahapan, seseorang akan mengalami keadaan ruhani tertentu, sebelum akhirnya penglihatan batinnya terbuka terang benderang yang dalam khasanah tasawuf disebut disebut makrifat secara mendalam tanpa keraguan.
RASA BATIN yang sering disebut dalam tasawuf yang ialah: • tahap pertama WAJD (EKSTASE seperti Musa AS), selanjutnya • DZAUQ (RASA MENDALAM terhadap kehadiran-Nya), • kemudian SUKUR (KEGAIRAHAN MISTIS untuk bermesraan dengan-Nya), • berlanjut ke perasaan FANA atau menghilangnya diri yang benda lahir, • BAKA (kekekalan di dalam Dzat-Nya  kemudian • FAKIR.
Apa itu FAKIR? yaitu adalah keadaan ruhani  dimana pejalan spiritual menyadari bahwa manusia sebenarnya tidak memiliki apa-apa, kecuali dimiliki-Nya. Seorang fakir tidak memiliki kemelekatan lagi kepada segala sesuatu kecuali Tuhan. Ia bebas dari kungkungan diri jasmani dan kebendaan. Namun demikian, dia tetap tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi. Inilah esensi Tauhid: Yaitu Tiada Tuhan Selain Allah…
Kita bisa memahami bagaimana hakikat kefakiran itu dari apa yang disampaikan para pejalan spiritual. Sekarang, marilah kita sedikit membuka berbagai karya para pejalan spiritual yang disebut Suluk yaitu satu jenis hasil olah rasa berbentuk prosa atau puisi yang dibuat kaum mistikus Jawa, yang berisi pengalaman perjalanan ruhani saat bercinta dengan Dzat-nya.
Karya Sunan Bonang yang penting untuk menggali bagaimana keadaan atau suasana kesadaran tertinggi kaum sufi yaitu SULUK GENTUR. Gentur berarti teguh dan giat, yaitu sebuah bentuk aktivitas ruhanian yang paling sempurna. Di suluk itu digambarkan bahwa seorang penempuh jalan tasawuf harus melaksanakan SYAHADAT DACIM QACIM. Syahadat ini berupa KESAKSIAN DALAM DIAM, TANPA BICARA. NAMUN BATINNYA MEMBERIKAN KESAKSIAN BAHWA EKSISTENSI DIRINYA ADA KARENA ADA-NYA.
Permisalan yang mudah adalah persenyawaan antara dua dzat. Salah satu dzat tidak akan otomatis hilang, namun masing-masing berdiri sendiri. sebagaimana Kawulo tetap kawulo dan Gusti tetap Gusti. Yang lenyap dalam persenyawaan dua dzat itu hanyalah kesadaran sang kawulo akan keberadaannya yang TIDAK ADA.
Dalam suluknya ini Sunan Bonang juga mengatakan bahwa pencapaian tertinggi seseorang ialah ‘keadaan dapat MERASAKAN DALAM BATINNYA kebenaran hakiki sebagaimana dalam kitab suci: “SEGALA SESUATU BINASA KECUALI WAJAH-NYA”.
Bonang dalam suluknya ini berpesan bahwa, bahwa Hati yang merupakan “RUMAH/DALEM/AKU-NYA TUHAN”. Kehadiran-Nya bisa dirasakan bila hati itu ikhlas, nrimo dan sumarah. Di dalam hati yang seperti itu, antara Kawulo dan Gusti lenyap. Yang terasa adalah kesadaran bahwa sejatinya manusia (obyek) selalu diawasi oleh Tuhan (subyek), yang menyebabkan dia tidak lalai sedetikpun kepada Nya.
Dan terakhir, ….Bonang berpesan:  “Pencapaian sempurna bagaikan orang yang sedang tidur dengan seorang perempuan, kala bercinta… Mereka karam dalam asyik, terlena hanyut dalam berahi… Anakku, terimalah dan pahami dengan baik. Ilmu ini memang sukar dicerna…”

Aji Dipa Peholak sirep

Ini ajian anti pencurian. Bila para pencuri sudah memulai menggunakan Aji Sirep Begananda, maka Aji Dipa mampu menawarkan sirep yang disebar tersebut sehingga penghuni rumah akan otomatis terbangun bila pencuri mempraktekkan sirepnya.
Untuk memiliki Aji Dipa perlu laku puasa mutih 21 hari atau 40 hari, ditambah dengan puasa patigeni 3 hari 3 malam atau 7 hari 7 malam. Memulainya hari JUmat Paing. Selain itu, selama menjalani laku puasa tidak boleh grenengan atau sambat/mengeluh. Apabila kepanasan atau kehujanan tidak boleh ngiyup/berteduh. Apabila bertemu wanita tidak boleh menoleh. Sabar nrima welas asih kepada sesama manusia  serta tidak membuat orang lain sakit hati.
Mantra aji dipa sbb:
Hong ingsun amatek ajiku si Aji Dipa kang Ana Bibisana, murup sacakrawalaning panggilingan, apa kang malang-malang ana ing ngarep ingsun, mburi kiwa tengen utawa ngungkul-ngungkuli, lah padha suminggaha, yen nganti kasebet aku si Aji Dipa, lebur dadi awu sirna saking kersaning Allah.
Mantra diucapkan sambil menahan napas serta ucapkan Hu Allah 3 x dalam hati.
Aji Dipa dipraktekkan menjelang tidur setiap hari sehingga penghuni rumah langsung otomatis terbangun bila Aji Begananda dipraktekkan. Membaca mantra dilakukan di depan pintu rumah membelakangi pintu. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh-Nya dari kejahatan apapun juga.

aji tapak geni

Oleh Ki Wijanarko
Ini sebenarnya ilmu pribadi yang tidak boleh dipublikasikan, namun saya merasa sudah saatnya saya berbagi kepada sesama karena ilmu yang berkah adalah ilmu yang bermanfaat untuk diamalkan. Ilmu ini memiki keistimewaan yaitu mempunyai 3 jenis pukulan yaitu:
1. Pukulan air: pukulan ini untuk meredam sifat panas yaitu sifat api termasuk emosi, amarah dan api dalam pengertian yang sebenarnya. Pukulan ini juga dapat dijadikan benteng untuk melindungi suatu benda, rumah dll dari bahaya kebakaran.
2. Pukulan api. Pukulan ini berlawanan dengan pukulan air. Pukulan ini bersifat panas dan bersifat menghanguskan secara metafisik. Lawan yang terkena pukulan ini akan merasakan tubuhnya kepanasan sampai berminggu-minggu hingga melumpuhkan kehendak dan nafsunya sendiri.
3. Pukulan angin (bayu), dapat digunakan semua kehendak, jiwa dan raga karena seperti pepatah sehebat apapun pendekar jika kemasukan angin sedikit saja dia dapat lumpuh dan mati.
Untuk memiliki ilmu ini tata lakunya sebagai berikut:
1. Tawassul kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya Al Fatihah…
2. Nabi Khidir bayla Ibnu Mulkan Al Fatihah…
3. Para nabi dan rasul Al Fatihah…
4. Syekh Abdul Qodir Al Jailani Al Fatihah…
5. Syekh Al Imam Ahmad bin Ali Albaubani Al Fatihah…
6. Para walisongo khususnya Kanjeng Sunan Kalijogo Al Fatihah…
7. Empat penghulu malaikat JIbril, , Mikail, Isrofil, Izroil Al Fatihah…
8. Guru-guru, kaum muslimin dan muslimat, ulama, para syuhada di seluruh penjuru bumi baik di dunia nyata maupun ghoib Al Fatihah…
9. Kedua orang tua, kedua mertua (bagi yg sudah berkeluarga) Al Fatihah…
10. Diri sendiri Al Fatihah…
11. Hamba Allah yang ghoib yang senantiasa mendampingi hamba Allah yang berdzikir Al Fatihah…
12. Waala niyati: MEMINTA ILMU TAPAK GENI al fatihah… setelah itu baca: AL IKHLAS (3 X), AL FALAQ (1 X), AN NAAS (1 X), lalu baca SHOLAWAT NABI (3 X), SYAHADAT, LA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIHIL ALIYYIL AZHIIM NARUDDU BIKAL A’DA-A MIN KULLI WIJHATIN WABIL ISMI NARMIHIM MINAL BU’DI BISY SYATAT. SHOWA-IQ JIM SHOOIQOH (7 X). dilanjutkan dengan zikir YA MUNTAQIM (690 X).
Ritual ini dilakukan setelah sholat subuh selama 21 subuh dan maaf ilmu ini hanya untuk kaum muslim saja. Cara menggunakannya, baca kuncinya yaitu SHOWA-IQ JIM SHOOIQOH. Kemudian tiupkan ke tangan lalu dorongkan telapak tangan ke depan dengan menghembuskan nafas dari hidun. Niatkan dalam hati pukulan apa yang ingin kita lontarkan apakah api, air, atau angin.

Total Tayangan Halaman